Seorang janda dari pinggiran kota datang ke bank untuk mengambil uang. Dia sudah mengantri dan ketika mendapat giliran, dia mengatakan pada pegawai bank kalau dia ingin mengambil uang sejumlah 500 ribu.
Siapa sangka, pegawai bank ini memandangnya sinis sambil berkata, “Kalau gak lebih dari 5 juta, ambilnya di ATM!”
Janda ini bingung sambil bertanya, “Lho kenapa?”
Pegawai bank tadi dengan tidak sabar menjawab, “Ya itu kan aturannya, kalau tidak ada apa-apa lagi, tolong permisi, di belakang masih banyak orang yang ngantri!,” setelah mengatakan hal ini, pegawai tadi melemparkan kartu ATM milik ibu tersebut.
Janda tadi sama sekali tidak berkata apa-apa, kemudian dia tersenyum kepada sang pegawai sambil menyerahkan lagi kartu tersebut,
“Tolong, saya mau ambil semua uang di dalam kartu ini..”
Pegawai bank tadi dengan ekspresi sangat tidak suka, kemudian mengecek berapa banyak uang di dalam rekeningnya..
Siapa sangka dia langsung melongo…”Eee… Maaf bu, tapi di dalam rekening ibu ada 3 miliar dan kami tidak punya uang kertas sebanyak itu sekarang, apa ibu mau ambil besok saja? Kami akan mempersiapkan dahulu.”
Ibu janda : Kalau gitu, adanya berapa?
Pegawai : Di bawah 100 juta bu..
Ibu janda : Ya kalau gitu ambilin 100 juta aja..
Ibu janda tersebut mengambil 500 ribu dari 100 juta itu, kemudian berkata lagi pada pegawai bank, “Tolong, saya mau masukin uang, 99.500.000 rupiah”
Saat itulah, pegawai tadi sama sekali tidak bisa berkata apa-apa…
Seluruh pegawai bank langsung sibuk mengumpulkan uangnya dan memberikannya pada ibu tersebut.
Sobat, dari cerita yang sepertinya mustahil untuk terjadi di dunia nyata ini kita bisa belajar, jadi orang itu memang harus bisa menghargai sesama.
Sebagai seorang pelayan atau pegawai, kita harus melayani setiap orang dengan baik tanpa membeda-bedakan.
Kadangkala kita sering memandang orang hanya dari penampilannya saja, padahal kita tidak tahu siapa dia sebenarnya.
Sepanjang hidup ini, sebenarnya apa sih yang bisa kita dapatkan? Apa sih yang bisa kita tinggalkan?
Dari lahir sampai tua, sebenarnya kita cuman bersusah payah demi lembaran-lembaran kertas saja bukan?
Dari lahir kita mendapatkan akta lahir, lulus kuliah mendapatkan lembaran ijazah, kemudian berjuang mati-matian seumur hidup hanya demi mengumpulkan lembaran-lembaran uang kertas yang akan ditukarkan dengan lembaran akta tanah atau rumah.
Hidup itu lebih dari sekedar mengejar materi lho!
Tolong teman bagikan info ini ke teman, kerabat, dan keluarga kamu.
Advertisement
