Ada "Kids Jaman Now" Yg Protes ke "Kalkulator" Karena "5 + 5 x 5 = 30", Lalu Dikira Hasilnya Berapa Gitu, Bocahh?!

Ada "Kids Jaman Now" Yg Protes ke "Kalkulator" Karena "5 + 5 x 5 = 30", Lalu Dikira Hasilnya Berapa Gitu, Bocahh?!

Ada "Kids Jaman Now" Yg Protes ke "Kalkulator" Karena "5 + 5 x 5 = 30", Lalu Dikira Hasilnya Berapa Gitu, Bocahh?!
DOYAN.Online - Sebuah status seorang bocah protes ke alat hitung kalkulator beredar di media sosial.

Status itu ditulis pemilik akun Facebook, Firdaus Suyatno.

Bocah ini diketahui masih duduk di sekolah menengah pertama (SMP).

Daus mendadak jadi perbincangan netizen lantaran ulahnya di media sosial.

Daus memang selalu dibuat bingung ketika dihadapan soal Matematika.

Apalagi soal hitungan yang baru-baru ini dia bagikan ke status Facebook pribadinya.

Daus bingung ketika menemui hasil '5 + 5 x 5' hasilnya 30.

"Masa 5 tambah 5 dikali 5 hasilnya 30 #Kalkulator_goblok" tulis Daus.

Bisa jadi hasil yang diharapkan bocah ini yakni 50 dengan bayangkan menjumlahkan angka terlebih baru kemudian dikalikan.

Namun ternyata teori Matematika tak demikian.

Jika ada hitungan dimana didalamnya terdapat perkalian/pembagian dan penjumlahan, maka perhitungan perkalian lah yang didahulukan.

Mengetahui tingkah Daus ini netizen dibuat melongo dan mengundang gelak tawa.

Netizen kemudian berupaya meluruskan 'pikiran' bocah ini bersama-sama.

@sehxunna94: "kalkulatornya bener elah. kan perkalian didahulukan daripada penjumlahan"

@bvlgcri: "Ini mah kan dikerjain duluan harus perkalian"

@roaakem: "< Kalibataku dek. Kali, bagi, tambah, kurang :) >"

@siiwonc: "kan dikali dulu tukiyem"

@laigyuanlin: "Maaf dia emang gila"

@dagelanRP: "Kalkulatornya goblok ya dek ? (:"

6 Kids Zaman Now Ini Sukses Harumkan Nama Indonesia di Kancah Dunia

Istilah 'kids zaman now' memang seringkali muncul di media sosial.

Sebutan ini ditujukan pada anak-anak atau remaja masa kini yang tingkahnya bikin geleng-geleng kepala.

Sayangnya, kebanyakan istilah tersebut ditujukan pada remaja yang berkelakuan negatif.

Misalnya saja anak kecil yang sudah berpacaran padahal masih duduk di bangku SD.

Ada juga beberapa remaja yang dengan bangganya menghisap rokok atau vape dan diunggah ke dunia maya.

Belum lagi beberapa aksi tawuran ala gladiator yang direkam dan dengan sengaja diunggah ke medsos untuk menunjukkan kejantanan mereka.

Tentunya hal-hal seperti ini sangat tidak enak untuk dipandang.

Walau begitu, tidak semua kids zaman now bertingkah negatif seperti itu.

Beberapa di antara mereka masih ada yang berhasil mengharumkan nama bangsa.

Bahkan sampai di kancah internasional atau dunia!

Siapa sajakah kids zaman now yang berprestasi ini?

Tribunstyle melansir dari berbagai sumber, inilah 6 kids zaman now yang berhasil mengharumkan Indonesia di mata dunia!

1. Rafi Abdrurrahman Ridwan


Rafi Abdurrahman Ridwan atau Rafi Ridwan adalah perancang busana termuda di Indonesia juga dunia.

Tribunstyle melansir dari Tribun Jabar, Karyanya dipakai oleh Tyra Banks pada kompetisi America's Next Top Model hingga Michelle Obama.

Pada ulang tahunnya yang ke-9 Rafi berhasil menggelar mini show-nya berkolaborasi dengan Barli Asmara, salah seorang perancang busana ternama Indonesia.

Koleksinya bahkan sempat hadir di pagelaran fashion paling bergengsi di Tanah Air, Jakarta Fashion Week (JFW) 2012.

Prestasi Rafi yang luar biasa tersebut menarik perhatian PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom).

Pada event Telkom CSR Days yang digelar di Jakarta pada 12-13 Juli 2017 di Jakarta, Rafi Ridwan menjadi salah seorang tokoh muda yang menerima penghargaan.

Rafi telah mengajarkan bahwa keterbatasan yang ada dalam diri sesorang bukan menjadi alasan untuk tetap bisa bermanfaat bagi sesama dan tentunya berkarya.

Mengingat dirinya adalah seorang penyandang tunarungu.

2. Buffon Julianto Sinaga


Saat mendengar nama Buffon, kamu pasti hanya terbayang penjaga gawang Italia yang baru saja pensiun, bukan?

Asal kamu tahu saja, Indonesia juga punya seorang Buffon yang patut dibanggakan lho.

Namanya adalah Buffon Julianto Sinaga.

Bocah berusia 9 tahun yang berasal dari Riau ini berhasil naik podium tertinggi pada kejuaraan karate internasional "Edition of Internasional Karate Open of Prov de Liega 2017" yang diselenggarakan bulan November kemarin di Belgia.

Buffon berhasil meraih medali emas dalam kategori seni atau kata.

Buffon bersama kelima siswa SD lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia berlaga di turnamen Karate Internasional di Herstal, Belgia, pada 8-14 November 2017.

Menariknya, Buffon mampu berprestasi di level internasional meski berasal dari keluarga kurang mampu.

Tohap Sinaga (49), Ayah Buffon, adalah seorang penjual tuak.

Bahkan Buffon dan keluarganya tinggal di rumah yang terbuat dari papan bekas.

Rumah itu sekaligus menjadi warung sebagai sumber penghasilan.

Atas prestasinya itu, Buffon diganjar bonus oleh Bupati Siak, Syamsuar.

Buffon akan dibangunkan rumah permanen dan kios di tengah pasar.

3. Yuma Soerianto


Yuma Soerianto adalah pembuat aplikasi muda terkemuka asal Indonesia.

Di usianya yang masih 10 tahun otu, Yuma berhasil menarik perhatian CEO Apple Tim Cook dalam Worldwide Developers Conference (WWDC) di San Jose (AS) bulan Juni lalu.

Tribunstyle melansir dari Kompas.com, sebelum acara resmi berlangsung, Yuma sempat bertemu dengan CEO, bos tertinggi Apple Tim Cook yang terkesan dengan aplikasi yang dibuat oleh Yuma dalam perjalanan di pesawat antara Melbourne ke Amerika Serikat.

Tim Cook tertarik dengan aplikasi yang dibuat Yuma yaitu aplikasi untuk membantu orangtuanya menentukan harga sebuah barang.

Harga ini sudah termasuk harga sesuai penjual lokal dan pajak, serta disajikan dalam bentuk yang sudah dikonversi ke mata uang yang digunakan.

Ini menurutnya akan berguna ketika mereka pergi berbelanja suvenir untuk oleh-oleh dari perjalanan mereka.

4. Joey Alexander


Joey Alexander adalah pianis jazz berusia 14 tahun yang berasal dari Denpasar, Bali.

Dalam usia sangat muda (7 tahun) dia telah menguasai teknik permainan piano dan improvisasi yang sangat penting dalam aliran musik jazz.

Dia merilis album musik perdananya yang berjudul "My Favorite Things" pada tanggal 12 Mei 2015 di usia 11 tahun di bawah Motema Record, New York

Melalui album ini, Joey mendapatkan nominasi Anugerah Grammy untuk dua kategori: Best Instrumental Jazz Album ("My Favorite Things") dan Best Jazz Solo Improvisation (Giant Steps dari album tersebut).

Joey juga bekesempatan Tampil sepanggung dengan Adele,Taylor Swift,Ed Sheeran,Bruno Mars Dll di Grammy Awards 2016.

Dia juga menjadi Artis Asia Tenggara Pertama yang tampil di acara bergengsi tersebut.

5. Perdana Putra Minang


Remaja kelahiran 23 Maret 2001 ini adalah seorang atlet balap gokart asal Indonesia.

Ia telah menorehkan prestasi yang mengagumkan di usianya yang masih sangat muda.

Perdana dianggap sebagai salah satu pembalap muda Indonesia yang sangat potensial.

Sejak tahun 2009, Perdana mulai berkiprah di arena balap gokart regional dan internasional, seperti di Thailand, China, Malaysia dan Italia.

Sampai tahun 2012, ia telah mencatatkan prestasi dengan menjadi juara II pada kejuaraan Copa Trofeo Griffone di Sarno International Karting Circuit, Napoli, Italia.

Kejuaraan tersebut diikuti oleh pembalap-pembalap muda dari berbagai negara Eropa dan Amerika.

Pada 18 Maret 2013, Perdana naik podium sebagai runner-up dalam ajang Rotax Max Challenge Japan Mizunami seri pertama di Jepang.
Sebelumnya pada sesi kualifikasi ia berhasil merebut pole position namun kena penalti 5 detik dan start dari urutan paling belakang karena suatu pelanggaran.

Perdana juga berhasil merebut juara I di kelas junior pada ajang Asia Max Challenge (AMC) 2014 putaran pertama yang berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 8-9 Maret 2014 yang diikuti 35 pembalap junior dari berbagai negara Asia.

6. Aditya Bagus Arfan


Aditya Bagus Arfan adalah pecatur cilik yang berhasil mengukir tinta emas dan mengharumkan nama Indonesia di Asian Age Chess Championship 2016.

Turnamen tingkat Asia yang berlangsung 10 hari di Dusit Thani Pattaya Thailand ini, diikuti 320 peserta yang terdiri dari 13 Negara.

Dengan raihan tersebut Indonesia meraih medali emas dikelompok putra usia 10 tahun catur standar dan gelar ASIAN MASTER diberikan untuk pecatur masa depan Indonesia ini.

Putra kelahiran kota bekasi tahun 2006 yang juga merupakan siswa SD IT Global Insani ini bercita-cita menjadi grandmaster.

Perkenalannya dengan dunia catur tergolong unik, saat berusia 4,5 tahun dia melihat orang yang sedang bermain catur di kampung halaman kakeknya yang pada saat itu sedang berlibur selama 2 minggu.

Aditya yang terlihat senang dengan permainan tersebut, meminta sang kakek untuk bermain dengannya. Sang kakek yang sehari-hari bertani memberikan ilmu seadanya berdasarkan pengalaman bermain di ronda malam.

Setelah tiba kembali di rumah orang tua nya, aditya meminta bermain catur dan terpaksa sang ayah meminjam papan catur dari tetangga terdekat.

Sang ayahpun kaget ketika anaknya bisa bermain catur dengan langkah-langkah yang benar, melihat hal tersebut ibunya langsung mencari tempat kursus catur via internet.

Tidak butuh waktu lama sang bunda langsung menawarkan untuk mengikuti kursus di sekolah catur utut adianto dan adityapun setuju untuk menimba ilmu di sana.
Advertisement

Baca juga:

Ada "Kids Jaman Now" Yg Protes ke "Kalkulator" Karena "5 + 5 x 5 = 30", Lalu Dikira Hasilnya Berapa Gitu, Bocahh?!

Baca Juga Ini