Lokasinya di Challenger Deep, Samudera Pasifik Mariana Trench.
Kedalamannya mencapai 2.550 km dan lebar 70 km.
Palung Mariana adalah titik terdalam di sebelah timur Kepulauan Mariana.
Diyakini jika Gunung Everest dijatuhkan ke dalam titik terdalam ini, puncaknya masih berada1,6 km di bawah air.
Karena kedalaman ekstrim, suhu di Palung Mariana sedikit di atas titik beku.
Dingin dan gelap hanya itu yang dapat dirasakan.
Seolah tak ada kehidupan di sana.
Tak adanya cahaya dan minimnya sumber makanan membuat ekosistem di dalam palung ini unik.
Awanya banyak ilmuwan yang ragu akan kehidupan di dalam paling.
Sebab tekanan air yang begitu besar membuat ikan bertulang sulit untuk hidup.
Sayang anggapan itu terpatahkan, saat mereka menemukan ada begitu banyak ikan di laut dalam.
Jangan dibayangkan bentuknya seperti yang biasa kita lihat.
Bagian terdalam dari lautan menjadi rumah bagi beberapa makhluk misterius yang tidak biasa.
Beberapa makhluk seperti ikan naga memancarkan cahaya mereka sendiri dalam rangka untuk menarik mangsa, sementara makhluk lain seperti ikan kapak memiliki mata yang sangat besar untuk menangkap sebanyak-banyaknya cahaya untuk membuatnya lebih dalam.
Teripang tidak sendirian di dasar laut.
Mereka didampingi organisme sel tunggal besar yang dikenal sebagai foraminifera yang memiliki panjang hampir 5 inci.
Foraminifera sekilas terlihat seperti amuba raksasa, menghasilkan cangkang karbonat kalsium.
Meski ada banyak kehidupan makhluk laut di sana namun yang menjadi pertanyaanya, bagaimana mereka bisa bertahan hidup di dasar laut tanpa cahaya?
Jawabannya, karena beberapa bakteri bertahan hidup pada kedalaman ini dengan makan sulfur dan metana yang dilepaskan dari kerak.
Bakteri inilah yang kemudian menjadi sumber makanan makhluk laut itu.
Lainnya bergantung pada apa yang disebut sebagai “Marine Snow” atau potongan kecil dari limbah yang mengapung di permukaan.
Lalu bagaimana dengan ikan?
Ikan hidup terdalam ditemukan pada 2014, berenang 26.715 kaki di bawah permukaan.
Ikan ini berwarna putih, memiliki sirip menyerupai sayap dan ekor seperti belut.
Penelitian baru-baru ini juga menemukan beberapa organisme yang tidak biasa seperti holothurians dan amphipods.
Sampai sekarang para peneliti yakin, jika masih banyak mahkluk misterius yang bersembunyi di dasar laut dalam.
Sumber : Tribun
Advertisement
